4 Langkah Ciptakan Lingkungan Adaptif Biar Sukses Bergaul

"Gagal beradaptasi bisa jadi penyebab bunuh diri," ~Derajad Sulistyo Widhyharto, Sosiolog Universitas Gajah Mada.

TIPSPENGEMBANGAN DIRIPSIKOLOGI

Fathia Hidayatul Ramdhani

7/15/20242 min baca

IMPAKTIF.COM - Langkah ciptakan lingkungan adaptif agar sukses dalam pergaulan, dibutuhkan kumpulan usaha dan energi yang akan cukup banyak terkuras.

Tidak heran bahwa, Derajad Sulistyo Widhyharto selaku Sosiolog Universitas Gajah Mada menyimpulkan bahwa gagal beradaptasi bisa jadi penyebab bunuh diri.

Lantas, bagaimana kah cara beradaptasi yang baik agar terhindar dari kata gagal, apalagi sampai ada keinginan bunuh diri? Mari simak 4 langkah mewujudkannya pada artikel ini.

4 Langkah Ciptakan Lingkungan Adaptif

Seperti yang diketahui, dalam beradaptasi tentunya kita menghadapi suatu situasi di sebuah lingkungan. Dimana, lingkungan tersebut akan jadi latar belakang kesuksesan.

Maka dari itu, penting untuk memilih lingkungan bergaul sebelum menerapkan 4 Langkah Ciptakan Lingkungan Adaptif tersebut. Berikut beberapa poin penjelasannya di bawah ini.

1. Pendengar

Agar lebih peka dan gampang menyatu serta bisa diterima lingkungan yang diinginkan, seseorang harus menunjukkan ketertarikan lewat gesture tubuh dan pahami isi pembicaraan lawan bicara melalui pengulangan.

Misalnya, lingkungan sekolah ketika pertama kali bertemu, pasti akan ada sedikit banyaknya percakapan. Nah, saat berbincang, sebaiknya pahami konteks yang dibicarakan agar 'nyambung' dengan lawan bicara.

Sesekali, gunakan kata 'jadi' atau 'oh ternyata' dan indikasi lain yang mengarah pada pengambilan kesimpulan. Sehingga, lawan bicara terkesan dihargai saat mengutarakan pendapat mereka.

2. Tampilkan kesan

Pengambilan kesimpulan tadi juga adalah bagian dari tampilan kesan sebagai langkah kedua yang bisa dicoba, dengan memperhatikan bahasa tubuh dan kontak mata. Seperti, gesture tangan serta nada bicara ketika bicara dengan orang lain.

Hindari komunikasi bertele-tele, tetap sopan dan baik serta selalu menunjukkan empati. Hargai mereka dulu karena nantinya, akan tercipta hubungan saling menghargai satu sama lain.

Selain itu, dalam berinteraksi dalam lingkungan dibutuhkan open minded atau berfikiran terbuka terhadap segala perbedaan yang mungkin timbul. Jangan lupa, untuk selalu percaya diri dalam menyampaikan gagasan.

3. Respon

Tujuan percaya diri tadi, agar mendapat respon yang diinginkan oleh pihak lawan bicara. Tapi jika tidak mendapatkan hal tersebut, belajar lah dalam menerimanya karena tidak semua orang bisa memberi apresiasi.

Meskipun dalam banyak pergaulan, apresiasi dan saran sangat diperlukan dan sebaiknya agar tercipta lingkungan adaptif serta sukses bergaul, hal ini perlu dipertimbangkan saat beradaptasi.

4. Waktu

Terakhir, penting untuk peka terhadap waktu yang tepat serta media yang mewadahinya. Misalnya dalam suatu kasus, harus membahas topik tertentu yang cendrung lebih sensitif, maka disarankan berkomunikasi via telfon atau secara langsung.


Karena jika hanya lewat pesan chat misalnya, akan sangat mungkin terjadi kesalahpahaman yang berujung pada pertengkaran. Jika terjadi pertengkaran, maka pergaulan lingkungan sudah mengarah ke gagal beradaptasi. (*FAT)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=MUj7HQFYsd8