Artificial Intelligence (AI), Sebuah Ancaman atau Potensi Teknologi Masa Kini?

AI atau Artificial Intelligence, digadang-gadang akan mengambil alih dan menguasai dunia pada tahun 2050, banyak robot-robot yang melawan dan menguasai jalanan, manusia yang selamat dikejar dan diburu habis-habisan. Tapi, tenang saja, jangan takut dahulu! Hal tersebut hanya terjadi di film-film. Kenyataannya, tidak semenyeramkan itu. Tapi, apakah iya, ada ancaman tersembunyi dari itu? atau malah memberikan potensi untuk teknologi saat ini?

TEKNOLOGI

Farrah Nur Fadhilah

3/14/20242 min read

IMPAKTIF.COM – AI atau yang lebih sering dikenal dengan Artificial Intelligence merupakan kecerdasan buatan di mana merupakan program yang didesain untuk berpikir dan mengambil tindakan layaknya manusia.

AI dapat belajar sendiri lewat latihan yang diberikan oleh programmer dan pengembangnya agar dapat diajak mengobrol, mengolah data dan informasi, sampai-sampai memiliki kesadaran yang selevel dengan kesadaran anak bayi.

Sampai-sampai, CEO Tesla, Elon Musk, memprediksi dan mengatakan bahwa AI bisa saja memiliki level kemampuannya melebihi manusia dan tingkat kecerdasannya lebih pintar dari manusia.

Hal ini, sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa AI merupakan ancaman bahaya, seperti yang pernah dibilang oleh sang perumus “priorier everything”.

Tapi, apakah hal tersebut dapat segera membuat kehancuran karena AI? Tentu, tidak juga. AI tidak memburu manusia, melainkan AI akan menjadi pesaing manusia dalam dunia pekerjaan.

Jika kita merasa pekerjaan kasar yang terancam dan yang di industri kreatif itu aman, coba pikir lagi deh! Karena sekarang sudah ada program yang dapat membuat gambar apapun sesuai instruksi dalam hitungan detik.

DALL-E, yang merupakan model AI yang menggunakan machine learning untuk menghasilkan gambar digital dari deskripsi yang ditulis oleh penggunanya.

AI yang bisa membuat lagu tanpa perlu lagi les musik, Jukebox yang merupakan algoritma yang dapat diakses oleh semua orang (open-source) yang dapat menghasilkan musik melalui 1,2 juta sampel genre, artis, dan cuplikan lirik yang ada di sistemnya.

Program AI yang bukan hanya dapat membuat caption dengan instan, tetapi juga dapat menulis buku dalam 24 jam. GPT3, yang merupakan model AI yang menggunakan teknik deep learning untuk menghasilkan teks seperti manusia.

Jadi, apakah hal tersebut membuat para desainer, musisi, sampai penulis akan segera tergusur oleh AI? AI memang bisa menjadi pesaing manusia. Namun, bukan berarti manusia akan langsung kehilangan pekerjaannya begitu saja.

Hal ini dikarenakan ibarat obeng atau kalkulator, AI juga merupakan alat yang diciptakan untuk membantu manusia agar pekerjaan yang manusia lakukan lebih cepat selesai, tidak memakan banyak tenaga, dan menghasilkan lebih banyak barang.

Meskipun AI sudah berkembang secara pesat, AI tentunya juga belum bisa menyaingi kreativitas manusia, apalagi rasa simpati dan empati.

Bakat-bakat inilah yang seharusnya dilatih oleh generasi muda agar dapat berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, manusia sebagai generasi muda harus terus penasaran dengan perkembangan teknologi.

Hal tersebut, diupayakan untuk dapat beradaptasi dan ikut ambil bagian, karena jika kita cuek atau bahkan bersikap apatis, dan terlalu terlena dengan kecanggihannya, bukan tidak mungkin di masa depan kita semua akan menjadi pengangguran.

Jadi, itulah jawaban atas AI apakah sebuah ancaman atau potensi teknologi di masa kini. (*FNF)

Sumber Artikel : Youtube Kok Bisa? (https://youtu.be/_FcHPrRY5zg?si=s8i9Kp3FV8cAWpUA)