Bagaimana Penggunaan Uang THR yang Seharusnya? Inilah Tips Kelola Uang THR dengan Bijak!

THR atau Tunjangan Hari Raya merupakan hak karyawan yang didapatkan menjelang hari raya keagamaan, hak ini mereka dapatkan satu tahun sekali. Bagi umat muslim THR dibagikan menjelang Idul Fitri, dan bagi umat agama lainnya THR dibagikan menjelang hari raya keagamaan mereka masing-masing.

TIPSMANAJEMENKEUANGAN

Bellinda Putri Hidayat

3/31/20241 min read

IMPAKTIF.COM - Masih banyak orang ketika mendapatkan THR digunakan untuk belanja, jalan-jalan, dan kegiatan lainnya yang sebetulnya tidak terlalu penting, padahal THR merupakan kesempatan untuk menabung atau investasi.

Lalu bagaimana uang THR digunakan dengan semestinya agar tidak habis begitu saja dan sia-sia? Prita Ghozie merupakan seorang financial planner dan financial educator, kali ini ia membagikan tips penggunaan uang THR dengan bijak.

Dilansir dari kanal YouTube CNN Indonesia, berikut adalah tips penggunaan dan mengontrol uang THR dengan bijak ala Prita Ghozie.

Idealnya, terdapat 3 penggunaan dalam menyalurkan uang THR, yang pertama penggunaan untuk membayar zakat, kebutuhan lebaran, dan simpanan dana darurat.

Biasanya setiap individu membayar zakat fitrah sebesar 35 ribu sampai dengan 40 ribu, tergantung jenis beras yang dibeli dan budget yang ditentukan oleh panitia zakat, setelah uang THR digunakan untuk membayar zakat fitrah, uang tersebut bisa juga digunakan untuk membayar zakat maal, yaitu zakat yang dikeluarkan ketika seseorang mempunyai harta berupa emas setidaknya 80 gram. Jadi setidaknya 10% dari total THR digunakan untuk keperluan zakat.

Selanjutnya kebutuhan lebaran, kebutuhan lebaran setiap individu tentu berbeda-beda, ada yang belanja kebutuhan sembako, baju lebaran baru, mudik, angpao THR untuk dibagikan ke keluarga, dan keperluan lainnya.

Untuk kebutuhan lebaran, uang THR bisa dialokasikan maksimal 50% saja, misal seseorang mendapatkan THR sebesar Rp 3.000.000, jadi kebutuhan lebaran yang bisa ia gunakan yaitu maksimal sebesar Rp 1.500.000.

Biasanya THR diperoleh sesuai besaran gaji tiap individu, ketika yang diperoleh nominalnya terbatas, sedangkan keinginan yang dimiliki tidak terbatas, berarti dalam mengelola kebutuhan lebaran harus ada prioritas, apakah mudik, belanja, atau baju lebaran.

Apabila mudik menjadi suatu keharusan, maka belanja baju lebaran bisa dikesampingkan terlebih dahulu. Poin terakhir adalah dana darurat, setidaknya 10% dari uang THR dialokasikan untuk dana darurat.


Uang THR juga bisa digunakan sebagai simpanan untuk hari raya Idul Adha, setidaknya 10%, kemudian sisa uang THR sebesar 20% bisa digunakan untuk menabung atau investasi, sedekah, atau tabungan untuk anak-anak sekolah. (*BPH)

Sumber Artikel : YouTube CNN Indonesia (https://www.youtube.com/watch?v=dHGdaWC1E8I)