Cara Sederhana Atasi Grogi Saat Public Speaking
Grogi saat public speaking telah dialami oleh banyak orang. Mereka mengalami rasa grogi tersebut saat mereka berada di beberapa keadaan, mulai dari mengajar, presentasi, sampai memberi pengumuman.
TIPSKOMUNIKASIPENGEMBANGAN DIRI
Farhan Abdillah Chandra
3/16/20241 min read
IMPAKTIF.COM - Grogi saat public speaking menyebabkan terjadinya berbagai kesalahan di atas panggung, seperti suara bergetar, keringat berlebih, lupa terhadap materi, dan bahasa tubuh yang tidak relevan dengan pesan.
Perasaan grogi saat public speaking ini juga menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi kurang efektif.
Alasannya karena saat grogi, audiens condong memperhatikan sikap grogi saat public speaking yang ditunjukkan secara tidak sengaja melalui bahasa tubuh dibanding pesan yang disampaikan.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa sebab seseorang merasa grogi saat public speaking, yaitu :
1. Selalu Melihat Kekurangan Diri Sendiri
Selalu melihat kekurangan diri sendiri dapat menyebabkan rasa malu dan grogi berlebihan di atas panggung.
2. Tidak Menguasai Materi yang Disampaikan
Tidak menguasai materi public speaking membuat kita merasa bingung dalam menyampaikan pesan.
3. Kurangnya “Jam Terbang”
Kurangnya pengalaman membuat kemampuan public speaking tidak terasah. Kita tidak mengetahui bagaimana suasana di atas panggung dan kesalahan apa saja yang seharusnya diatasi.
Sebab-sebab di atas merupakan salah tiga kesalahan yang sering dilakukan oleh banyak orang saat public speaking.
Ada beberapa tips yang akan kami berikan untuk menunjang public speaking yang baik, yaitu :
1. Ubah Anggapan yang Salah
Orang yang grogi saat public speaking selalu menganggap bahwa audiens mereka akan mendengar untuk menghakimi, bukan menerima pesan. Hal tersebut merupakan bias yang sering terjadi saat public speaking.
Solusinya, anggaplah audiens sebagai pendengar yang siap mendengar pesan kita dengan gembira, bukan untuk menghakimi.
2. Sadar Akan Kekurangan Audiens
Sama seperti kita, audiens juga memiliki kekurangan. Bisa jadi, kekurangan yang mereka miliki lebih banyak dibanding kekurangan kita. Anggaplah mereka sedang menyembunyikan sepatu mereka yang rusak dari hadapan kita.
3. Kuasai Materi dengan Benar
Jika kita lebih mengetahui materi dibanding audiens, maka mereka akan mulai mendengar pesan yang kita sampaikan. Mereka akan siap menerima informasi, bukan untuk menghakimi.
4. Perbanyak “Jam Terbang”
Hal ini sangat krusial karena dengan “Jam Terbang”, kemampuan public speaking akan terasah dan rasa grogi lambat laun akan menghilang. Ambillah kesempatan untuk public speaking sebanyak mungkin untuk menunjang kemampuan bicara di depan umum. (*FAC)
Sumber Artikel : Buku Bicara Itu Ada Seninya