Rahasia Menimbulkan Motivasi Saat Freeze Response, Kenali Gejala dan Penyebab

Freeze Response adalah salah satu jenis stres yang paling umum dikenali, dimana pelaku seolah menimbulkan perlawanan atau pelarian hingga menunda pekerjaan.

TIPSPENGEMBANGAN DIRIKEPEMIMPINANKOMUNIKASIMANAJEMEN

Fathia Hidayatul Ramdhani

3/19/20242 min read

IMPAKTIF.COM - Tentunya, tindakan Freeze Response tidak baik bagi seorang individu karena akan membuat gagalnya banyak perencanaan.

Menanggapi hal tersebut, setiap individu harus bertindak tegas dan menumbuhkan leadership yang kuat dalam mengatasi segala gejalanya.

Bahkan pada beberapa orang, Freeze Response dapat berdampak pada kehilangan motivasi dan hingga terkesan malas dalam melakukan aktivitas.

Padahal sebenarnya, mereka bukan malas. Tapi tidak bisa bergerak karena respon emosional tadi, yuk kenali beberapa penyebabnya pada tulisan ini.

Penyebab Freeze Response

ashleytreatment dalam postingan artikelnya, menyebut bahwa beragam tindakak Freeze Response yang dialami oleh tiap manusia.

Semacam “berpura-pura mati” untuk mempertahankan diri, karena tak mampu hadapi stres.

"Trauma masa kanak-kanak bisa menjadi salah satu penyebab paling umum dari rasa panik dan ketakutan yang terus berkembang hingga dewasa," tulisnya.

"Tindakan ini disebut berbahaya karena seseorang yang berjuang melawannya mungkin sering merasa terputus dari lingkungannya, terkucilkan dan tidak mampu merespons. Bahkan merasa terlepas dari kenyataan," jelasnya.

Gejala Freeze Response

Biasanya bisa dari kepalan tangan, gigi terkatup, melotot, suara meninggi, perasaan mual atau perut buncit, pikiran yang bersifat ingin membunuh atau bunuh diri dan kemarahan.

Bisa juga berupa perasaan cemas, nafas pendek serta merasa tegang dan gelisah hingga kaku atau berat pada anggota tubuh & penurunan detak jantung.

Rahasia Timbulkan Motivasi Saat Freeze Response

Dalam keadaan Freeze Response, tentu seseorang hanya bisa menarik nafas dalam untuk merangsang sistem syaraf agar melatih kesadaran akan lingkungan fisik agar timbul penegasan verbal.

Disinilah dibutuhkan tindakan leadership untuk memberitahu diri sendiri, bahwa hidup harus memiliki tujuan.

Kalau perlu, tuliskan lagi apa yang kamu inginkan dalam hidup dan susun kembali rencana yang terarah.

Atasi rasa takut terhadap kegagalan, bersikap positif dan istirahat yang cukup serta berikan hadiah pada diri sendiri seperti saran dari artikel alodokter yang berjudul Cara Meningkatkan Motivasi untuk Diri Sendiri.

Disisi lain, ada beberapa orang di Instagram @cellaish yang telah balik dari pengalaman. Mereka membagikan beberapa tips rahasia dalam menghadapi kondisi tersebut di bawah ini:

"Mulai dengan melakukan aksi kecil dan selalu beri diri apresiasi kecil, bangun rasa percaya diri melalui rencana kecil. Jangan buat goal besar dulu sebelum akar masalah ketemu," tulis @cellaish di Caption.

"Ketika di fase itu bisa senam muka trus ngomong a i u e o sekitar 10 kali terus lompat dan ngomong - do it now - pas kata now langsung deh gerak," timpal @savistanouscha.

"Jangan pikirin apapun saat di fase ini, langsung gerak aja. Untuk masalah goal yang belum tercapai ya santai dulu, alihin perhatian ke goal kecil. Kasihan otak jangan terlalu dipaksa kerja," saran @siskay10.

(*FAT)

Sumber: https://www.ashleytreatment.org/rehab-blog/learning-about-stress-responses/