Gulat Beladiri terbaik di dunia saat ini!

IMPAKTIF.COM Di dunia ini, terdapat banyak aliran beladiri yang menawarkan keunggulannya masing-masing, Namun, satu disiplin yang terbukti mendominasi di antara semuanya, adalah gulat. Tak bisa dipungkiri, gulat telah muncul sebagai yang terkuat di arena MMA, ajang yang mempertandingkan berbagai beladiri dari seluruh dunia.

BERITAOLAHRAGAKARIR

Alexander Rian

3/1/20258 min baca

(Sumber foto: UFC)

IMPAKTIF.COM Di dunia ini, terdapat banyak aliran beladiri yang menawarkan keunggulannya masing-masing, Namun, satu disiplin yang terbukti mendominasi di antara semuanya, adalah gulat. Tak bisa dipungkiri, gulat telah muncul sebagai yang terkuat di arena MMA, ajang yang mempertandingkan berbagai beladiri dari seluruh dunia.

kemampuan takedown, kontrol posisi dan kuncian dalam gulat sering kali menjadi faktor penentu kemenangan. Dalam artikel ini, kita akan mengupas bagaimana gulat bisa menjadi kunci dominasi di MMA dan mengapa banyak juara bertahan memiliki latar belakang gulat.

Gulat adalah salah satu bentuk beladiri tertua di dunia, dengan asal-usul yang dapat ditelusuri kembali ke ribuan tahun yang lalu. Dianggap sebagai seni beladiri yang paling dasar, gulat telah menjadi bagian dari berbagai peradaban kuno dan berkembang dalam banyak bentuk di seluruh dunia.

Sumber foto: https://www.flickr.com/photos/stefangeens/3071414951

Bukti awal gulat ditemukan dalam hieroglif Mesir Kuno, di mana lukisan pegulat yang berasal dari sekitar tahun 2500 SM telah ditemukan di makam raja Bani Hassan. Puluhan gambar di sana menunjukkan dengan jelas bahwa sebagian besar teknik pegangan dalam gulat modern sudah dipraktikkan di Mesir kuno. Olahraga ini seringkali dikaitkan dengan pelatihan para prajurit dan dianggap sebagai bentuk persiapan fisik yang penting. menunjukkan bahwa seni bertarung ini sudah dipraktikkan sejak zaman prasejarah.

Di India, gulat berkembang sebagai kushti atau pehlwani, yang masih dipraktikkan hingga hari ini. Gulat dianggap sebagai seni bela diri yang luhur dan dijadikan bagian penting dari latihan fisik tradisional di sana.

Di mongolia, mereka memiliki tradisi gulatnya sendiri yang disebut bokh, yang menjadi bagian dari festival nasional. Di Tiongkok, gulat dikenal sebagai shuai jiao, yang menggabungkan teknik lemparan dan kuncian.

Gulat juga populer di Eropa pada abad pertengahan, terutama sebagai pelatihan untuk ksatria. Di Inggris dan Prancis, gulat dipraktikkan dalam gaya yang berbeda, dan teknik gulat terus disempurnakan di seluruh Eropa.

Sumber: olympic games 2016

Gulat terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Saat ini gulat modern terbagi menjadi beberapa gaya, termasuk gaya bebas (Freestyle) dan gaya greco-roman.

Dalam gaya bebas, pegulat dapat menggunakan seluruh tubuhnya untuk menyerang atau bertahan, termasuk kaki. Mereka diizinkan untuk memegang dan melakukan serangan pada bagian tubuh manapun, termasuk kaki, sehingga takedown menggunakan kaki atau teknik foot sweep (sapu kaki) diperbolehkan.


Dalam greco-roman, hanya tubuh bagian atas yang boleh digunakan. Pegulat dilarang memegang atau melakukan serangan pada kaki lawan, sehingga semua teknik takedown, lemparan, dan penguncian hanya berasal dari pinggang ke atas. Ini membuat greco-roman lebih fokus pada teknik lemparan dan kontrol bagian atas tubuh.

Sumber: https://worldnomadgames.com/en/sport/Sambo/

Selain gaya bebas dan greco-roman, ada juga adaptasi gulat dari Rusia yang disebut Sambo, yang memiliki arti "pertahanan diri tanpa senjata. Sambo adalah bentuk seni bela diri dan sistem pertarungan yang dikembangkan di Uni Soviet pada awal abad ke-20, dengan menggabungkan beberapa disiplin beladiri dari gulat, judo dan BJJ.

Sumber: UFC

Di masa-masa awal pertandingan MMA, petarung Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), terutama keluarga Gracie, mendominasi pertarungan MMA. Royce Gracie, anggota keluarga Gracie yang dikenal sebagai pelopor BJJ, memukau dunia dengan kemenangannya di UFC 1 pada tahun 1993.

Dengan teknik yang belum banyak diketahui saat itu, seperti submission melalui armbar, choke, dan kontrol ground, Royce berhasil mengalahkan lawan-lawan yang lebih besar dan kuat. Keluarga Gracie mengajarkan BJJ sebagai beladiri yang memungkinkan petarung kecil mengalahkan lawan yang lebih besar menggunakan leverage, teknik, dan kontrol.

Ketika MMA masih baru, kebanyakan petarung datang dari disiplin beladiri tunggal dan tidak memiliki keahlian ground fighting yang kuat. BJJ, yang mengutamakan submission di ground, menjadi senjata yang tak terduga dan efektif melawan petarung yang terbiasa bertarung dalam posisi berdiri.

Namun, seiring perkembangan pengetahuan dan teknik dalam MMA, dominasi tersebut akhirnya digeser oleh petarung yang memiliki latar belakang gulat.

Sumber: UFC

Pada pertengahan 1990-an, pegulat profesional seperti Sakuraba dan Mark Coleman mulai memasuki arena MMA. Berbeda dengan petarung yang sebelumnya, mereka memiliki keterampilan gulat yang kuat, terutama dalam teknik takedown dan kontrol ground. Dengan teknik yang dikenal sebagai “ground-and-pound” (menyerang lawan saat berada di ground), mereka mulai membalikkan dominasi BJJ di MMA.

Strategi ground-and-pound adalah pendekatan yang sering digunakan pegulat untuk mendominasi lawan di ground tanpa perlu mengandalkan submission. Dalam teknik ini, pegulat akan melakukan takedown, mendominasi posisi lawan di ground, dan kemudian melancarkan pukulan dari posisi atas. Mark Coleman dianggap sebagai salah satu pionir teknik ini dalam MMA, dan strategi ground-and-pound terbukti sangat efektif melawan BJJ yang lebih defensif.

Keunggulan gulat dalam MMA begitu jelas terlihat. Petarung elit dengan kemampuan striking yang luar biasa pun tak jarang tampak kesulitan ketika berhadapan dengan lawan yang mahir dalam teknik takedown dan grappling. Gerakan-gerakan cepat dan kuat dari pegulat mampu menggagalkan serangan lawan, membawa pertarungan ke ground, dan mengendalikan ritme pertandingan.

Meski Di beberapa periode, petarung striker seperti Anderson Silva, Conor McGregor, dan Israel Adesanya berhasil mendominasi berkat ketepatan, kekuatan, dan kecepatan dalam menyerang lawan di posisi berdiri.

Sumber: https://www.flowrestling.org/articles/6448229-wrestling-produces-the-most-ufc-champions-of-any-fighting-discipline

Tetapi berdasarkan Data statistik dalam daftar juara dalam berbagai organisasi MMA, kita akan menemukan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki latar belakang gulat yang kuat. Baik itu juara UFC, Bellator, atau organisasi lainnya, kemampuan gulat sering menjadi pembeda antara seorang petarung yang hebat dan yang terbaik.

Mengapa Gulat Begitu Dominan?

Ketahanan Fisik: Latihan gulat yang intensif membangun ketahanan fisik yang luar biasa. Pegulat biasanya menjalani program pelatihan yang sangat intensif yang mencakup latihan kardiovaskular. Ini membantu meningkatkan kapasitas paru paru mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk bertahan lebih lama selama pertandingan.

Sedangkan untuk lawannya, dengan terus-menerus berusaha melepaskan diri dari cengkeraman pegulat, lawan akan cepat merasa lelah. Ketika lawan sudah kelelahan, pegulat akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan submission atau mencari posisi yang lebih menguntungkan untuk mencetak poin. Bisa kita lihat dalam pertandingan Khabib melawan Mcgregor, meski pada ronde 1 sampai 3 conor mcgregor dapat mengimbangin teknik gulat khabib, namun pada ronde ke empat ia sudah kelelahan, tidak punya tenaga lagi untuk meladeni permainan gulat khabib.

Kontrol Pertandingan: Ketika pegulat berhasil melakukan takedown, mereka tidak hanya mengubah posisi tetapi juga mengganggu ritme serangan striker. Striker terbiasa menyerang dalam posisi berdiri, dan dengan takedown dapat menghentikan momentum serangan mereka. Bisa kita lihat dalam dalam pertandingan Jon Jones melawan Cyril Gane, petarung kickboxer elit tersebut pun sama sekali tidak berdaya setelah kena takedown oleh Jon Jones.

Membuat Lawan Tidak Nyaman: Setiap kali seorang striker berusaha untuk menyerang, ketakutan akan takedown dapat mengubah pendekatan mereka. Hal ini membuat mereka lebih berhati-hati dalam menyerang, mengurangi jumlah serangan yang dilancarkan dan membuat mereka tidak nyaman di dalam oktagon. Dapat kita lihat dalam pertandingan antarau Dustin Poirier melawan Islam Makhachev, meski Poirier memiliki momentum pada saat itu, namun ia tampak tidak melancarkan serangan dengan secara agresif karena takut akan terkena takedown

Strategi Ground and Pound: Penggabungan gulat dengan teknik ground and pound membuat para pegulat mampu mendominasi lawan mereka. Teknik ground and pound adalah salah satu metode paling umum yang digunakan oleh para petarung tipe pegulat untuk meraih kemenangan dalam pertandingan, karena memungkinkan petarung untuk menyerang sambil mengendalikan posisi lawan di atas matras. Pegulat seperti Brock Lesnar sering menggunakan cara ini untuk menyelesaikan pertandingan.

Diuntungkan oleh sistem penilaian: Dalam sistem penilaian MMA terutama di UFC, dominasi posisi sangat diperhitungkan. Pegulat yang berhasil melakukan takedown dan mengendalikan lawan di ground mendapatkan poin tambahan dalam kategori control time. Selain itu Setiap takedown yang sukses dapat memberikan poin. Hal ini memberikan insentif bagi petarung dalam pengumpulan poin untuk memenangkan pertandingan dengan keputusang angka, sering sekali petarung dengan tipe pegulat memenangkan pertandingan dengan cara angka.

Bisa kita lihat dalam pertandingan Merab melawan Sean O’Malley. Dengan membawa O'Malley ke ground, Merab menghilangkan keunggulan striker O'Malley yang mengandalkan pukulan dan tendangan jarak jauhnya. Meski tidak begitu memberikan serangan yang signifikan terhadap Sean O’Malley, Merab diuntungkan oleh sistem penilaian yang mengunggulkan control time, yang membuatnya memenangi pertandingan ini dengan kemenangan angka.

Tidak heran jika banyak juara di UFC memiliki latar belakang gulat, stamina yang kuat adalah salah satu keuntungan utama yang dimiliki para pegulat dalam kompetisi MMA, terutama saat bertanding dalam pertarungan yang berlangsung hingga 5 ronde.

Nama-nama seperti, George St.Pier, Khabib Nurmagomedov, Daniel Cormier, Matt Hughes, Jon Jones, Merab Dvalishvili, Belal Muhammad, Islam Makhachev adalah petarung petarung yang dikenal tetap sanggup bermain beringas hingga 5 ronde.

Meskipun gulat memiliki banyak keunggulan dalam MMA, ada beberapa kelemahan yang sering dihadapi oleh petarung dengan gaya gulat. Ketika pegulat mengendalikan lawan di ground, pertarungan sering kali menjadi monoton, dengan sedikit aksi spektakuler. Hal ini dapat membuat penonton merasa bosan, terutama jika pegulat tidak melancarkan serangan yang agresif.

Pegulat lebih fokus pada mengendalikan pertarungan daripada melakukan serangan berisiko. Meskipun kontrol ini efektif untuk meraih kemenangan, penonton biasanya lebih suka melihat aksi yang dramatis, seperti KO atau submission yang menarik.

Dalam beberapa pertarungan, penonton sering kali bersorak atau mencemooh ketika pegulat hanya mengandalkan takedown dan kontrol, tanpa banyak serangan. Hal ini bisa menjadi tantangan mental bagi pegulat, yang mungkin merasa tertekan untuk menghibur penonton.

Petarung yang memiliki gaya gulat yang dominan sering kali tidak mendapatkan spotlight yang sama dengan striker yang menghasilkan aksi spektakuler. Media dan penonton cenderung lebih tertarik pada pertarungan yang penuh dengan knockouts dan aksi dramatis.

Beberapa pegulat berusaha untuk mengubah gaya mereka agar lebih menarik, dengan memasukkan elemen striking yang agresif dalam taktik mereka. Ini membantu menjaga mendapatkan perhatian dari penonton.

Contohnya seperti Jon Jones, Dia dapat mengantisipasi gerakan lawan dan menyesuaikan gaya bertarungnya dengan cepat, baik itu menggunakan gulat untuk mengendalikan pertarungan atau striking untuk menyerang.

Sumber: UFC

Sumber: UFC

Selain Jon Jones, saat ini juga ada Islam Makhachev, meski diawal awal ia hanya mengandalkan teknik gulat, namun mulai saat ini ia juga memperlihatkan kemampuan strikingnya, terlihat saat menghadapi Volkanovski dan Dustin Poirier.

Jon Jones dan Islam Makhachev adalah contoh sempurna dari petarung yang menggabungkan gaya gulat dan striking dengan sangat baik. Latar belakang gulatnya memberikan fondasi yang kuat untuk mengendalikan pertarungan, sementara kemampuan striking-nya membuatnya menjadi ancaman di segala aspek. Kombinasi ini menjadikannya salah satu petarung yang paling sulit dihadapi dan diakui sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah MMA.

Beberapa ahli percaya bahwa gulat akan mendominasi MMA dalam waktu yang lama, karena dianggap sebagai dasar yang lebih baik dibandingkan dengan seni bela diri lain, seperti Brazilian jiu-jitsu, tinju atau Muay Thai. (*AR)

Sumber:

https://nwhof.org/national-wrestling-hall-of-fame/pages/the-oldest-sport

https://www.flowrestling.org/articles/6448229-wrestling-produces-the-most-ufc-champions-of-any-fighting-discipline

https://www.youtube.com/watch?v=NUJusOCcAjI

https://www.youtube.com/watch?v=12_p_1HoIvM&t=854s